Skip to main content

Entri yang Diunggulkan

DEGRADASI INOVASI PENGURUS PER PERIODE KOMUNITAS SANG MUSAFIR BERDAMPAK PADA EKSISTENSI?!

                                  Penulis Dude     Komunitas Sang Musafir yang lahir pada 31 Juli 2016, menjadi wadah bagus kepada generasi yang melanjutkan studinya di Ponorogo, setiap tahunnya mencetak kurang lebih 20 orang kini telah berlangsung hingga per hari ini 2024.               Semakin bertambahnya kuantitas per tahun menjadi sorotan akan kualitas yang dimiliki para kader. Pengurus yang dalam hal ini adalah fasilitator lembaga seharusnya menyiapkan berbagai instumen penting dalam mendukung keberlangsungan lembaga.           Pengurus komunitas yang per tahunnya terjadi pergantian seharusnya menjadi simbolik bahwa rejuvenasi dalam lembaga harus  terus berlanjut sesuai dengan kebutuhan kader dan mengikuti perkembangan zaman.           Struktur kepengurusan yang dilahirkan cukup baik oleh generasi p...

KATA SAYANG BERAKHIR PADA PENINDASAN KAUM WANITA

 


Penindasan terhadap Kaum Perempuan


Tanpa kamu sadari kamu telah  menindas mereka 

Apa yang anda pikirkan tentang kata penindasan? apakah hal tersebut adalah hal yang lumrah? apakah pantas kata itu di lekatkan kepada kaum Wanita? Kata penindasan sebenarnya sudah tidak asing lagi di kalangan mahasiswa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia penindasan di artikan sebagai proses, cara menindas. Dilihat dari segi istilah menurut penulis penindasan di artikan sebagai cara yang dilakukan baik itu kelompok atau individu untuk memeras, memaksa, menekan, membatasi baik itu secara fisik maupun psikis.

Saya yakin dan percaya bahwa pembaca telah banyak menemukan yang namanya penindasan baik dalam bentuk tulisan, cerita dari mulut kemulut, video yang di unggah di media sosial dan lain sebagainya. Tapi yang menjadi pertanyaan penting adalah bagaimana respon anda terhadap hal tersebut? Apakah anda adalah salah satu orang yang setuju akan adanya penindasan terhadap Wanita?, apakah anda bersikap biasa saja ketika melihat dan mendengarkan hal tersebut ? atau justru anda adalah orang yang melakukan penindasan terhadap perempuan baik kekasih anda, adik anda atau ponakan anda?.Penindasan ini biasanya juga banyak di temukan di lingkungan kampus, di lingkup organisasi/komunitas, di masyarakat dan terlebih lagi di dalam keluarga.

 



Penulis akan memberikan salah satu contoh kecil penindasan dalam lingkup komunitas :

Seorang laki-laki dalam sebuah komunitas membatasi bahkan melarang untuk keluar malam hanya karena persoalan dia adalah seorang Wanita. Tentu dan jelas bahwa Wanita hanya akan mengikut apa yang disampaikan oleh apa yang di katakan laki-laki apalagi ia adalah keluarga misalnya. Dia juga tidak akan membantah apalagi berdialog dengan orang tersebut sebab ia takut dengan laki-laki itu.

contoh berikutnya adalah misalhnya dalam komunitas selalu di posisikan sebagai pemegang uang, jika ada kegiatan mereka tidak di berikan ruang untuk tampil di depan publik, mereka hanya akan di berikan tugas sebagai pelayan untuk konsumsi atau penjaga dapur.

Jelas jika kita tanyakan kepada Wanita dengan pertanyaan : kenapa kamu tidak berdiskusi secara langsung dengan orang yang membatasimu atau melarangmu? Tentu Wanita akan menjawab bahwa ia takut di marahi atau lebih lagi di tampar atau kata paling buruknya adalah di tendang.

Dalam contoh seperti ini pembaca akan banyak pro dan kontranya. Ada banyak alasan yang di kemukakan ketika pro dan banyak alasan juga yang di sampaikan oleh yang kontra. Semua akan sepakat jika alasan melarangnya adalah tidak lain dan tidak bukan hanya karena takut ia kenapa kenapa, ia takut akan terjadi sesuatu pada Wanita baik itu gangguan, perampokan, penculikan, pembegalan, pelecehan terlebih lagi kepada pemerkosaaan.

Tidak bisa di bantah bahwa alasan tersebut adalah hal yang baik jika tidak membaca kondisi dan status keberadaannya.

“Tidak ada bedanya dengan orang yang tidak menempuh Pendidikan”

Di lihat dari contoh diatas dan di bandingkan dengan ranah keluarga dan kemasyarakatan maka tidak ada bedanya. Kenapa ? alasan adalah di lihat dari banyak sisi. Pertama; di lihat dari aspek kelenturan dan universalitasnya, Dalam ranah kelenturan ini yang namanya komunitas atau organisasi jelas hal ini adalah di perlukan, sebab komunitas tidak hanya di bentuk, membentuk, memberi, di beri, menerima dan di terima. Tapi lebih dari itu : kenyamanan adalah prioritas utama yang mesti dimiliki olehnya. Kedua; di lihat dari aspek pembelajaran, di komunitas tidak hanya mengandalkan dan hanya mengharapkan fasilitasnya, tapi di luar dari pada itu juga perlu di bentuk pengalaman yang di dapatkan di luar dari komunitas itu sendiri. Ketiga ; di lihat dari prinsipnya. Pada dasarnya yang namanya prinsip itu tidak bisa di ganggu gugat oleh siapapun sebab ia menyangkut tentang hak asasi manusia. Hak itu sendiri yang ngatur adalah kita sendiri. Jika ada orang yang mau mengatur maka di pertanyakan Kembali orangnya, ia ngerti yang namanya hak personal atau tidak? Jika di kembalikan pada dirinya sendiri maukah ia juga diatur oleh orang lain ? jika ia menjawab tidak, maka bagi penulis ia berada pada tahap kedungu-an yang lebih dari pada orang awam.

“Hanya bertahap pada teoritis tidak sampai pada konseptual”

Jika kalimat diatas hanya membedakan pada tahap status seseorang maka ini akan berada pada fase kejahiliaan. Kita tau kata jahiliah itu mengandung arti kebodohan. Dilihat dari Kehidupan bangsa Arab sebelum datangnya Islam dikenal dengan istilah Jahiliyah. Masyarakat Jahiliyah ini identik dengan peradaban yang sangat buruk, pelacuran dimana-mana, pertumpahan darah, dan perbuatan keji lainnya. Jika di hubungkan pada aspek penindasan Wanita tersebut makai ia juga sama jahilnya dengan masa di mana orang orang tidak menghargai Wanita. 

Mulutmu selalu mengagungkan Wanita, puitismu selalu mengangkat derajat Wanita, dalil- dalil yang di keluarkan dari mulut seolah tak ada lagi yang tau sosok seorang Wanita selain dirimu akibat  teori-teori yang di kelurkan, tapi kamu tidak tau bagaimana cara menyayangi seorang Wanita, bagaimana harus di perlakukan dengan semestinya, bagaimana caranya agar kebebasannya juga bisa seperti yang dimiliki oleh dirimu sendiri, dan bagaimana cara agar ia bisa senang denganmu karena kebebasan yang kamu berikan, terlepas dari yang namanya statusmu dengannya. Sehingga jika kamu bisa melakukannya di tahap konseptual maka di dunia ini tidak akan ada kalimat yang muncul dari mulut seorang Wanita yaitu laki-laki itu semua sama, laki- laki itu Taunya menindas. Laki-laki itu taunya belaku kasar karena ia merasa hebat kuat dan masih banyak kalimat lain yang akan di keluarkan sesuai yang mereka alami.

Sebelum mengakhiri tulisan penulis akan memberitan sebuah kesimpulan di atas berupa quotes yaitu : “Jangan berbicara tentang seorang Wanita jika kamu tidak tau bagaimana kamu merawat, menjaga, melindungi. Jangan mengungkapkan kata sayang kepada seorang Wanita jika mulutmu tidak sesuai dengan tingkahmu serta jangan berdalil tentang Wanita jika dalam status sosialnya saja kamu tidak bisa memberikan ruang untuk mereka. Sebab tidak ada yang lebih tau tentang Wanita selain Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wassallam, maka dari itu belajarlah lebih giat lagi dan pelajari bagaimana nabi memperlakukannya.

 Sekian dari tulisan ini lebih dan kurangnya mohon dimaafkan. Ini hanyalah sebuah opini yang masih bisa di kembangkan lagi.

Wassalamu’alalaikum warahmatullahi wabarakatuh

Comments

Popular posts from this blog

DEGRADASI INOVASI PENGURUS PER PERIODE KOMUNITAS SANG MUSAFIR BERDAMPAK PADA EKSISTENSI?!

                                  Penulis Dude     Komunitas Sang Musafir yang lahir pada 31 Juli 2016, menjadi wadah bagus kepada generasi yang melanjutkan studinya di Ponorogo, setiap tahunnya mencetak kurang lebih 20 orang kini telah berlangsung hingga per hari ini 2024.               Semakin bertambahnya kuantitas per tahun menjadi sorotan akan kualitas yang dimiliki para kader. Pengurus yang dalam hal ini adalah fasilitator lembaga seharusnya menyiapkan berbagai instumen penting dalam mendukung keberlangsungan lembaga.           Pengurus komunitas yang per tahunnya terjadi pergantian seharusnya menjadi simbolik bahwa rejuvenasi dalam lembaga harus  terus berlanjut sesuai dengan kebutuhan kader dan mengikuti perkembangan zaman.           Struktur kepengurusan yang dilahirkan cukup baik oleh generasi p...

SARJANA BERJIWA IBLIS ?

Penulis : Dude Sahabat yang memiliki cahaya akal sehat. Apa yang anda fikirkan tentang judul diatas? Apakah anda sudah ada bayangan dengan uraian dari tema diatas? Apakah anda penasaran dengan kalimat di atas? Apakah anda bertanya-tanya akan diarahkan kemana kalimat diatas? ataukah anda bertanya tentang hubungan antara sarjana dan iblis?,Dalam kesempatan ini penulis akan lebih jauh lagi mengajak para pembaca untuk memahami eksistensi sarjana. Tapi Sebelum diuraikan lebih jauh lagi, penulis selalu mengingatkan agar Cahaya akalnya selalu di aktifkan biar tidak baper apalagi sensitive,, “Seluk beluk status sarjana” Sarjana adalah orang yang telah menyelesaikan studi Pendidikan-nya level strata satu(S1). Atau singkatnya adalah sarjana adalah mantan mahasiswa. Sebelum kearah sarjana kita mesti kenal dan harus paham lebih dalam tentang mahasiswa itu sendiri. Mahasiswa adalah orang yang menempuh pendidikannya di perguruan tinggi, atau singkatnya penulis menyebutnya mahasiswa adalah “kak...