Skip to main content

Entri yang Diunggulkan

DEGRADASI INOVASI PENGURUS PER PERIODE KOMUNITAS SANG MUSAFIR BERDAMPAK PADA EKSISTENSI?!

                                  Penulis Dude     Komunitas Sang Musafir yang lahir pada 31 Juli 2016, menjadi wadah bagus kepada generasi yang melanjutkan studinya di Ponorogo, setiap tahunnya mencetak kurang lebih 20 orang kini telah berlangsung hingga per hari ini 2024.               Semakin bertambahnya kuantitas per tahun menjadi sorotan akan kualitas yang dimiliki para kader. Pengurus yang dalam hal ini adalah fasilitator lembaga seharusnya menyiapkan berbagai instumen penting dalam mendukung keberlangsungan lembaga.           Pengurus komunitas yang per tahunnya terjadi pergantian seharusnya menjadi simbolik bahwa rejuvenasi dalam lembaga harus  terus berlanjut sesuai dengan kebutuhan kader dan mengikuti perkembangan zaman.           Struktur kepengurusan yang dilahirkan cukup baik oleh generasi p...

KONSEP MENGHARGAI KEPADA ORANG TERDEKAT

 

Oleh : Dude

 

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata sayang. Baik di lingkungan keluarga masyarakat terlebih kepada orang yang dekat dengan kita. Begitu juga dengan kata menghargai, sebuah kata yang tidak bisa di pisahkan di lingkungan sosial. Pada dasarnya semua orang ingin di hargai, atau minimal tidak apa yang disampaikan bisa di dengarkan.

“Hargai saya”

Kalimat ini acap kali muncul dalam kehidupan kita. Baik sengaja ataupun tidak. Orang akan selalu menuntut untuk di hargai tapi ia tidak tau bahwa perilakunya juga menunjukan tidak menghargai orang lain apalagi usianya dengannya cukup jauh. Suatu hal yang membingungkan bagi penulis dengan ungkapan diatas, bagi penulis kata diatas tidak perlu di ungkapkan dalam public apalagi ia menunjukan kalimat itu untuk dirinya sendiri. Bagi penulis sendiri kalimat itu tidak relevan jika barometernya adalah mereka yang sudah mengerti konsep salah dan benar.

Sebenarnya kalimat-kalimat diatas atau sejenisnya adalah bentuk pemaksaan sebab menuntut adalah suatu kezholiman serta kerakusan yang sudah ditanamkam didalam dirinya. Kebebasan orang lain sudah dirampas mulai dari mengerkspresikan di luar sampai pada mencari kebahaigaannya sendiri. Menghargai adalah sifat sadar yang tak perlu meminta dan diminta. Menghargai adalah bentuk ekspresi seseorang yang di anggap penting dalam kehidupannya. Jadi, kalau ada orang yang meminta di hargai maka ia tidak dan tidak bukan hanya orang yang rakus agar kemauan serta keinginannya di turuti dan di penuhi.

“Tolong Hargai Saya”

Kalau saja dalam hal yang sifatnya kesadaran memaksakan orang lain maka bagaimana dengan aspek lain? Kekesalan, ketidak sukaan dan kalimat sejenisnya itu bukan karena terjadi begitu saja melainkan dia harus dilihat, diperhatikan. Penulis menduga karena keinginan yang terdahulu tidak di penuhi sehingga tuntutan orang lain terus ia paksa, ketidak puasannya akan sesuatu memberikan dampak kepada dirinya sendiri sehingga ambisius yang makin tinggi.

“Konsep Menghargai”

Menghargai itu bisa menimbulkan kericuhaan yang dahsyat karena ketidakdewasaannya karena ketidak biasaannya menerima perbedaan pendapat. Orang selalu mengunggulkan dirinya untuk dihargai hanya karena ia merasa lebih tua, mengganggap dirinya lebih awal menginjaki bumi, lebih tau tentang pengalaman yang serupa dengan orang-orang sesudahnya.

Bagi penulis menghargai itu harus terjadi dan adil dengan unsurnya yaitu objek dan subjek. Misalanya saja penulis akan memberikan salah satu dari banyaknya contoh dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut:

“Ada orang sebut saja Farmin. Ia merupakan orang yang berpendidikan, Usianya   juga sudah lumayan diatas. Dalam kehidupan sehari-hari ia selalu memberikan masukan kepada orang lain jika ia anggap salah dalam hal ini ia anggap benar. Tetapi dalam hal yang lain ia merasa tidak di hargai karena menggap dirinya sebagai senior, pengalamannya sudah banyak, pengetahuannya cukup. Katakanlah dalam momen merokok. Ia tidak suka jika ada orang yang merokok didepannya sebab seolah-olah ia merasa tidak di hargai, ekspresi yang di tampilkan seolah-olah ketidak sukaannya di tampilkan bahkan mungkin akan berada taraf kebencian, wajahnya memerah seolah ia ingin marah, tapi apalah daya mungkin karena ketidak beraniannya menegurnya menjadikan ia makan hati, yang seharusnya makanan makanan.hehe..hehehe..hehe… Karena ia juga orangnya tidak merokok dan bisa jadi itu adalah sebab ia tidak suka, marah. Kesal seperti ibu-ibu yang tidak di berikan jajan oleh suaminya,,,wkwk,,wkwk,,wkwkw,,,

Dari contoh diatas penulis juga sepakat dengan apa yang di sampaikan bahwa ia tidak menghagai seniornya yang sudah mengkader dia,memberikan arahan yang baik, menunjukan jalan yang semestinya. Tapi penulis melihat secara integral tentang konsep menghargainya. Dalam hal ini penulis mengkritik si Farmin bahwa ia hanya mengikuti nafsunya untuk di ikuti kemauannya, ia hanya megandalkan perasaan tapi sifat intelektuannya sudah di kesampingkan. Ia tidak sadar bahwa karakter dan sikap yang di tampilkan adalah bentuk tidak menghargai orang lain. Yang perlu di telaah dan di renungi untuk pembaca adalah dengan contoh diatas ia harus bisa mengerti sikapnya sudah menghargai orang lain atau belum? Apakah kalimat yang dikeluarkan mengerti tidak bahwa ia tidak sedang memaksa orang lain agar mengikuti kemauannya?  Apakah ia tau bahwa dirinya telah adil dalam konsep menghargai?.

Menurut Penulis menghargai adalah tindakan atau sikap yang dilakukan oleh seseorang untuk orang yang merasa ia dihargai yang keduanya sama-sama adil. Kata Tolong Menghargai saya akan lebih dekat dekan menindas karena sifat ambisi yang di tanamkan dalam diri terlalu subur.

Dan tindakan diatas adalah bentuk ketidak adilan dirinya sendiri dengan orang lain, kita perlu membaca psikis seseorang. Lihatlah dengan kacamata dan lensa yang berbeda. Jika ia berbeda denganmu berarti itu sebuah keunikan yang ada pada dirimu. Dan itu tidak bisa di nafikan harus bisa menerima.

Kasus diats adalah antara senior dan junior. Tentu pada dasarnya senior akan merasa diatas dan ia akan merasa lebih dari orang di bawahnya dan terlebih lagi ia akan merasa di gurui jika di berikan kritikan dengan sikap itu walau tidak semua. Orang bodoh akan merasa tersinggung dan merasa di hinakan tetapi orang yang bijaksana ia akan mengerti dan merasa santai. Quotetion-nya adalah jika engkau akan melihat dengan kacamata syariat maka kamu hanya akan menyalakan orang lain, mencari celah untuk menyalahkan, ketidak sukaannya seolah olah harus dituruti. Tetapi jika egkau melihat dengan kacamata hakikat maka kamu akan tau indahnya dunia kamu akan terbiasa dan kamu tidak akan menyalakan orang lain, menghakimi.

Konsep menghargai itu banyak varian. Ketika kita mau mendegarkan pendapat orang lain dan tidak menyalahkan atau marah dengan pendapatnya juga disebut menghargai tanpa melihat status senior dan junior, tua muda, besar kecil, kurus gemuk laki-laki perempuan. megkritik juga bagian dari menghargai terlepas itu mau menjatuhkan atau membangun selama ia juga mau menerima kritikan. Jadi puncak tertinggi dari menghargai adalah memberikan kebebasan penuh kepada orang lain untuk mengekspresikan dirinya terlebih lagi dia adalah Wanita yang dekat dengan kita.

Dari penjelasan tentang menghargai bisa di simpulkan bahwa menghargai itu bukan diminta dan juga bukan menuntut orang lain untuk mengikuti apa yang kamu sampaikan  tetapi menghargai muncul karena satu sama lain merasa di hargai yaitu dengan terbiasaya menerima perbedaan. Jangan gampang kaget dan gampang kagum sebab keduanya adalah masuknya rasa kekesalan sehingga kebencianmu akan terus subur di hati.

Nasehatnya dari penulis adalah biasakan diskusi,banyak membaca buku dan buka mata lebar- lebar untuk selalu melihat di langit agar tidak ada kesempatan untuk merendahkan orang lain. Atau nasehat ulama di bawah ini..


Semoga bermanfaat dan bisa sadar serta mau memperbaiki struktur berpikirnya!!!!Konsep sayang akan di tulis pada momen kedepan..SELAMAT MEMBACA.

Comments

Popular posts from this blog

DEGRADASI INOVASI PENGURUS PER PERIODE KOMUNITAS SANG MUSAFIR BERDAMPAK PADA EKSISTENSI?!

                                  Penulis Dude     Komunitas Sang Musafir yang lahir pada 31 Juli 2016, menjadi wadah bagus kepada generasi yang melanjutkan studinya di Ponorogo, setiap tahunnya mencetak kurang lebih 20 orang kini telah berlangsung hingga per hari ini 2024.               Semakin bertambahnya kuantitas per tahun menjadi sorotan akan kualitas yang dimiliki para kader. Pengurus yang dalam hal ini adalah fasilitator lembaga seharusnya menyiapkan berbagai instumen penting dalam mendukung keberlangsungan lembaga.           Pengurus komunitas yang per tahunnya terjadi pergantian seharusnya menjadi simbolik bahwa rejuvenasi dalam lembaga harus  terus berlanjut sesuai dengan kebutuhan kader dan mengikuti perkembangan zaman.           Struktur kepengurusan yang dilahirkan cukup baik oleh generasi p...

SARJANA BERJIWA IBLIS ?

Penulis : Dude Sahabat yang memiliki cahaya akal sehat. Apa yang anda fikirkan tentang judul diatas? Apakah anda sudah ada bayangan dengan uraian dari tema diatas? Apakah anda penasaran dengan kalimat di atas? Apakah anda bertanya-tanya akan diarahkan kemana kalimat diatas? ataukah anda bertanya tentang hubungan antara sarjana dan iblis?,Dalam kesempatan ini penulis akan lebih jauh lagi mengajak para pembaca untuk memahami eksistensi sarjana. Tapi Sebelum diuraikan lebih jauh lagi, penulis selalu mengingatkan agar Cahaya akalnya selalu di aktifkan biar tidak baper apalagi sensitive,, “Seluk beluk status sarjana” Sarjana adalah orang yang telah menyelesaikan studi Pendidikan-nya level strata satu(S1). Atau singkatnya adalah sarjana adalah mantan mahasiswa. Sebelum kearah sarjana kita mesti kenal dan harus paham lebih dalam tentang mahasiswa itu sendiri. Mahasiswa adalah orang yang menempuh pendidikannya di perguruan tinggi, atau singkatnya penulis menyebutnya mahasiswa adalah “kak...

KATA SAYANG BERAKHIR PADA PENINDASAN KAUM WANITA

  Penindasan terhadap Kaum Perempuan Tanpa kamu sadari kamu telah  menindas mereka   Apa yang anda pikirkan tentang kata penindasan? apakah hal tersebut adalah hal yang lumrah? apakah pantas kata itu di lekatkan kepada kaum Wanita? Kata penindasan sebenarnya sudah tidak asing lagi di kalangan mahasiswa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia penindasan di artikan sebagai proses, cara menindas. Dilihat dari segi istilah menurut penulis penindasan di artikan sebagai cara yang dilakukan baik itu kelompok atau individu untuk memeras, memaksa, menekan, membatasi baik itu secara fisik maupun psikis. Saya yakin dan percaya bahwa pembaca telah banyak menemukan yang namanya penindasan baik dalam bentuk tulisan, cerita dari mulut kemulut, video yang di unggah di media sosial dan lain sebagainya. Tapi yang menjadi pertanyaan penting adalah bagaimana respon anda terhadap hal tersebut? Apakah anda adalah salah satu orang yang setuju akan adanya penindasan terhadap Wanita?, apakah ...