SUDAH BENARKAH CARA MEMAHAMI HUBUNGAN DENGAN LAWAN JENIS?
Di zaman sekarang pergaulan para remaja di kalangan masyarakat semakin
memburuk. Pergaulan yang dilakukan para
remaja tidak sesuai lagi dengan harapan
masyarakat pada umumnya dan mereka tidak mau jika pergaulan mereka itu di
batasi dengan norma. Mereka melakukan apa yang mereka mau, pengawasan yang
dilakukan dari keluarga juga masih kurang, siraman rohaniah juga tidak ada. Makanya janganlah heran jika ada banyak
hal yang dilakukan seorang anak yang tidak sesuai dengan harapan orang tua.
Banyak sekali problematika yang
terjadi di kalangan remaja sekarang ketika bergaul misalnya merokok, minum
minuman keras, mencuri, tawuran dan hal - hal lain yang tidak sesuai dengan
perilaku terpuji serta yang lebih di
khawatirkan adalah kata “pacaran”.
Kenapa pacaran merupakan hal yang di khawatirkan jika para remaja melakukannya?
karena di dalamnya semua penuh dengan keburukan. Misalnya rugi waktu,
membangkitkan nafsu, boros, sering berbohong, menyebabkan Allah Azza Wajalla
murka, menyebabkan dosa, dan biasanya menyebabkan “hamil diluar nikah” dan
masih banyak hal – hal buruk lainnya.
Tapi semua hal buruk itu para remaja
tidak memperhatikannya dengan mendalam. Remaja jaman sekarang ini akan di bully
oleh teman – temannya dan mereka merasa belum keren jika belum memiliki pacar.
Memiliki pacar atau kekasih seakan menjadi sebuah kebanggaan dan merupakan hal
terpenting dan dianjurkan bagi mereka
Sehingga saat melihat sepasang kekasih tengah berduaan, hal itu
sudah dianggap sebagai hal yang wajar oleh mereka. Status pacaran membuat
mereka merasa Saling memiliki satu sama lain. Pacar juga seakan menjadi bagian
hidup yang tak terpisahkan.
Banyak anggapan dari para pelaku
pacaran yang melakukan pembelaan bahwa yang penting tidak ngapa – ngapain,
sebagai motivasi, bisa saling mengenal satu sama lain, bisa saling menasehati, bisa berubah menjadi baik
alias hijrah, dan masih banyak lagi
seribu satu alasan yang akan di
kemukakan agar tindakannya terealisasi. Hal yang harus di ingat dan di pahami
adalah jika hal itu sebagai alasannya kenapa harus di tempuh dengan cara yang
salah, bukankah kita bisa memilih yang baik. Apalagi alasannya bersangkutan
dengan hijrah,kita mungkin bisa mendapatkan wanita dan bisa berubah tapi
berubahnya bukan karena Allah subhana wata’ala dan tentunya hasilnya hanyalah
akan bersifat semu.
https://rudimanumpo.blogspot.com/2020/08/salah-kaprah-dalam-pergaulan.html
Semua kegiatan akan terasa indah jika dilakukan bersama pacar, begitu menurut anggapan mereka. Jalan – jalan dengan pacar, makan bareng dengan pacar, ke kondangan dengan pacar, jogging dengan pacar, bahkan lebih mirisnya tidur dengan pacar dan tak terkecuali juga melakukan sholat dengan berjamaah berdua dengan pacar. Padahal sholat berduaan dengan poacar,hal ini sama dengan sekali tidak di anjurkan dan bahkan berdosa
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhu,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “jangan sampai seorang lelaki berduaan dengan seorang perempuan,kecuali
dia ditemani mahramnya.” (HR Al- Bukhari 5233 dan Muslim 1341)
Kemudian juga dari Umar radhiyallahu
‘anhu, Rasullula salallahu alaihi wasallam bersabda : “jangan sampai seorang lelaki berdua – duaan dengan seorang perempuan.
Jika terjadi makhluk ketiganya adalah setan”.
Begitu pula jika hal itu terjadi dalam
suatu komunitas. Jika hal itu sudah dijadikan sebagai kebiasaan maka
komunitasnya akan hancur, orang – orangnya tidak akan fokus lagi dalam
melaksanakan tujuan utamanya. Misalnya ketika ada seorang wanita yang kuliah di
luar daerah kemudian wanita itu di pacari oleh senior – senior yang ada di komunitasnya,
maka kuliahnya akan bobrok sehingga nilainya nanti hasilnya tidak sesuai
harapan. Sehingga hal itu akan ber- efek kepada ketidak nyamanan di tempat
kuliahnya dan pastinya ia akan pulang ke kampungnya dan apa kata orang nantinya
jika melihat hal semacam itu.
Maka, di sini mesti harus hadir orang
yang memiliki kekuasaan, yang dissegani, yang di hargai, yang di percayai yaitu
seorang “Pembina”. Pembina juga
harus mengambil alih jika hal itu terjadi atau pandai – pandai membaca sebelum hal itu terjadi,
Pembina tidak boleh melakukan kelalaian akan hal itu apalagi sampai berkata “
sebenarnya saya tau kelakuan kalian seperti ini seperti itu cuman saya hanya
diam saja”. Jika perkataan itu di ucapkan maka sungguh mirisnya dan
memilukan ketika mengetahui sesuatu yang salah tapi di biarkan karena lebih
mengedepankan alasan yang ia miliki. Jika hal itu di ibaratkan seperti perang
maka ia adalah orang yang tumbang duluan. Wkwkwkwkwk sungguh lucunya!.
Jelaslah sudah bahwa pacaran itu tak
ada untungnya. Agama islam melarang sesuatu untuk dilakukan karena mengandung
keburukan yang tidak ada manfaatnya buat kita. Seperti seorang Ibu yang
melarang anaknya untuk tidak main di pinggir jalan atau jangan lari – lari
karena itu tidak baik untuk anaknya,itulah analogi sederhana.
Oleh sebab itu! hubungan tanpa status
vs status tanpa hubungan dua – duanya sama sama capek yang asik adalah hubungan
ada statusnya. Rumusnya “niat + tekad = akad”. Bagaimana jalan
keluarnya dari vs antara hubungan tanpa status dan status tanpa hubungan?.
Jawabannya adalah berani tidak, menyatakan untuk menyatukan, berani menanggalkan
bukan untuk meninggalkan. Ada juga orang yang berprinsip bahwa
menanggalkan tidak cukup untuk
meninggalkan tapi mananggalkan targetnya adalah menunggalkan rumusnya aku + kamu = kita.
Comments
Post a Comment