![]() |
Kejujuran Teman |
Di dalam mengarungi kehidupan yang penuh dengan tantangan ini kita tidak bisa hanya melakukan dengan sendirian. Tentunya manusia yang di sebut sebagai makhluk sosial tidak jauh dari petemanan, tidak jauh dari bermasyarakat serta tidak jauh dari pergaulan. Begitu juga sebaliknya jika kita hidup dalam dunia komunitas disana kita akan banyak teman yang di dapatkan walaupun dari awal kita tidak saling mengenal, walaupun dari awal kita tidak satu cemistry, walaupun kita tidak satu frekuensi, walaupun kita tidak satu sepemikiran, walaupun kita tidak satu daerah tapi dengan lembaga itu kita di satukan untuk saling kenal mengenal akrab satu sama lain. Makan bersama, suka duka dirasakan secara bersama, masalah di selesaikan dengan bersama, saling percaya satu sama lain dan segala hal di lakukan dengan bersama itulah sifat pertemanan di komunitas, itulah sifat senior di komunitas yang bisa di jadikan bahan untuk di konsumsi.
Ketika sudah berada dalam satu atap lembaga maka dari asal muasalnya kita tidak saling mengenal maka semua akan berubah status dengan keluarga atau juga bisa di sebut sebagai teman baik itu kakak maupun adik tergantung kalimat panggilan apa yang digunakan ketika pada saat bertemu.
Penulis akan mengambil kata pertemanan dalam pembahasan ini. Pertemanan kata dasaranya adalah teman yang berarti orang yang akrab, orang yang dekat. Tentunya sifat dari seorang teman itu adalah kita saling berbagi baik itu makanan, uang, informasi, barang atau hal lain yang dibutuhkan. Ketika berbicara tentang kehidupan komunitas misalnya, di sana budaya ngopi adalah hal yang sering di lakukan tergantung dimana komunitas itu hidup. Senior, junior, atau pertemanan dalam komunitas tentunya juga punya budaya tersendiri misalnya segala hal yang di rasakan tidak cocok, segala hal yang di rasakan tidak aman, nyaman, tenteram akan berbagi satu sama lain. Yang tentunya berbagi itu tidak hanya di definisakan dengan materi semata tetapi dengan komunikasi yang dilakukan itu juga di maknai dengan berbagi. Yang jelas kata dasar dari itu semua adalah "komunikasi"
"Apa itu Komunikasi ?"
Komunikasi itu secara sederhana bisa di artikan sebagai proses menyampaikan makna kepada orang lain. Baik itu di lakukan dengan lisan maupun tulisan. Tentunya di dalam komunikasi terdapat isi yang disampaikan dan isinya tentunya berupa bahasa dan bahasanya tentunya bisa jadi informasi yang menunjukan kebenaran dari si komunikator. Dengan kebenaran yang di sampaikan kepada komunikator akan menimbulkan sebuah kepercayaan kepada si penerima informasi, sehingga kata kepercayaan itu akan di lekatkan kepada si komunikator. Perlu di ketahui bersama bahwasannya kepercayaan itu akan menimbulkan sifat konsisten baik dari si penerima informasi ke komunikator atau sebaliknya. Tapi pertanyaanya kemudian adalah apakah komunikasi yang di sampaikan oleh si komunikator di pegang ucapannya ? bisakah dia konsisten dengan apa yang di berikan oleh si penerima. Deskripsi di atas menunjukan tentang bagaimana selayaknya seorang teman memberikan informasi kepada temannya yang akan di jadikan sebagai bahan pegangan sebagai seorang teman. Ketika ia mengatakan kepada temannya atau seniornya bahwa ia tidak akan terlambat lagi ketika diskusi, saya akan selalu bawa buku di manapun dan kapan pun ketika diskusi, kita akan selalu sevisi dan semisi jika pesta demokrasi tiba, ia mengatakan kita akan lebaran di perantauan maka sebagai orang yang mendengar yang memiliki sifat kerendahan hati maka ia tanamkan kepada jiwa rasa kepercayaan dan pegangan atas ucapan yang di lontarkan.
"Pudarnya keparcayaan"
Jika dalam setiap keadaan kita selalu mengingkari ucapan kita, kita selalu menghianati orang yang kita berikan informasi yang menunjukan sifat komitmen maka sampai kapan engkau terus bertingkah seperti itu ? apakah engkau akan berhenti ketika rasa kepercayaan orang lain terhadap dirimu itu akan hilang?. Jangan pernah salahkan siapapun jika suatu saat nanti kamu tidak lagi di percaya oleh orang - orang di dekatmu atau adik adik komunitasmu karena engkau selalu menghianatinya, engkau selalu membohonginya, engkau selalu mengingkari apa yang sudah kau ucapkan. Waspadalah!!
"Saya melakukan karena bukan atas kehendaku"
Benar sebuah ungkapan bahwa "semua itu bisa bejalan dengan mulus tergantung komunikasinya". Komunikasi itu bisa membuat kamu menjadi malaikat dan bisa membuat kamu juga menjadi iblis. Bagaimana mungkin engkau melakukan sesuatu atas dasar kehendak orang lain, bagaimana mungkin engkau melakukan sesuatu dengan mengingkari komintenmu sendiri? Apakah itu engkau anggap sebagai hal yang logis? Apakah engkau anggap dengan alasan seperti orang lain dengan mudah akan percaya?. Kalaupun kehendak orang lain dan di anggap orang yang tidak bisa di tolak ketika memerintah maka berikanlah komunikasi yang pasti kepada orang- orang di sekitamu, kepada kadermu agar keharmonisan itu selalu ada. Kan Enak jika di lakukan!!
Sebelum mengakhiri tulisan ini penulis akan memberikan quotes kepada mereka yang selalu melanggar ucapannya baik itu teman, sahabat, senior atau siapapun itu : "Engkau tidak akan pernah tau tentang semesta, jika engkau tak pernah hidup. engkau tidak akan tau tentang arti kepercayaan jika engkau tak pernah di percaya. Jika engkau ingin tau rasanya tidak di percaya orang lain maka berdustalah dengan ucapanmu"
Comments
Post a Comment