![]() |
Gambar. Proses Menulis |
Tenggelam dalam Sejarah
Menulis
adalah hal yang tak jarang orang lakukan. Menulis adalah sebuah seni yang kebanyakan
orang pada umumnya tak bisa dikerjakan karena menganggap susahnya menguntai kalimat
indah yang bisa menjadikan pembaca
terkesima dengan sebuah tulisan. Menulis adalah aktivistas yang dianggap menghabiskan
waktu semata.
“Membacalah agar engkau mengenal dunia dan menulislah agar engkau di
kenal dunia”.
Sebuah
ungkapan dorongan yang sering kita dengar baik itu di kalangan Pendidikan atupun
di masyarakat pada umumnya. Bahkan di jadikan sebagai ajang saling memotivasi diantara
satu sama lain. Banyak orang pandai mengucapkan kalimat bagaikan sang puitis
yang tiada tandingaannya, banyak orang berbicara degan retorika yang enak di
dengar oleh sang pendengar, banyak orang berbicara dengan menggunakan Bahasa ilmiah
agar di dengar sebagai orang hebat serta banyak orang punya ide dan konsep yang
di tawarkan di forum dengan gaya bahasanya. Tapi tak banyak orang yang pandai menguntai
kalimat yang di tuangkan dalam bentuk tulisan, tak banyak orang yang memiliki
ide untuk di ungkapkan dalam catatan kecil, serta tak banyak orang yang pandai
berbicara dan juga pandai untuk
mengungkapkan gagasan dan idenya di kepalanya dalam bentuk sebuah tulisan.
“ Mau Menulis Tapi Tidak teratur kalimat”
Didunia
ini tidak ada orang yang langsung pandai, di dunia ini tidak ada orang yang
langung kaya, di dunia ini tidak ada orang yang langsung menjadi orang besar, dan
didunia ini tidak ada hal yang terjadi secara instan. Semua itu di capai dengan
proses usaha yang sungguh- sungguh, keberanian untuk melangkah dalam hal ini
menulis karena sesungguhnya tak banyak orang yang berani untuk menulis walaupun
di dalam hati dan pikiran kemauan untuk melakukan aktivitas menulis itu ada.
Engkau tidak akan pernah tau tentang kapasitas hidupmu kalau kamu tidak pernah melangkah
dan berani untuk melakukan, engkau tidak akan pernah tau segala kekurangan dan
keberhasilan jika engkau tak pernah mencoba. Apa yang kamu niatkan dan dan di
dukung dengan proses usaha maka hasil yang di harapkan tidak bisa di khawatirkan
lagi. Itu semua akan terlihat di depan mata karena proses yang kamu lakukan
tidak akan pernah menghianati hasilnya.
“Takut jika tulisanku di anggap jelek dan tidak berbobot”
Hal
apapun yang di lakukan pasti itu tidak akan terlepas dari berbagai macam komentar
baik itu berupa hujatan, cacian, maupun pujian. Jangan jadikan itu semua
sebagai hambatan untuk kamu memulai menulis, jangan jadikan itu semua sebagai beban
pikiran sehingga kamu tidak mau mencoba untuk melakukan aktivitas menulis yang
sudah ada ide di kepalamu. Jika engkau sibuk memikirkan apa yang di ucapkan
oleh orang lain tentang tulisanmu maka kamu tidak akan berkembang, jika engkau
selalu tanamkan pembicaraan orang lain untuk kamu bisa melangkah maka kalimat
menjadi dirimu sendiri tidak akan melekat di jiwamu. Karena sesunggunya jika
orang lain tidak suka dengan tulisanmu itu semua tidak akan merubah tulisanmu
menjadi buruk jika orang lain memujimu juga tidak akan merubah tulisanmu menjadi
bagus. Bagus dan tidaknya itu yang akan menentukan adalah dirimu sendiri
darimana dan seperti apa tulisan yang saya akan buat.
“Dari mana saya mau menulis ?”
Memang
pada dasarnya Ketika kita sudah punya niat dan motivasi yang kuat untuk menulis
terkadang kita di hadapkan dengan sebuah kebingungan dan keraguan dengan
pertanyaan seperti di atas. Mulailah merangkai kalimat dengan apa yang kamu
lihat, apa yang kamu dengar, apa yang kamu rasakan, apa yang pernah kamu baca,
serta apa yang kamu alami dari pengalaman hidupmu. Ketika kamu hidup dalam
sebuah komunitas dan organisasi kemudian kamu merasa tidak nyaman, tenteram,
aman, merasa resah dengan sebuah lembaga maka, merasa tidak elok melihat ulanh
dan tingkah senior di komu itasmu maka ekspresikan itu dengan sebuah tulisan di
catatan kecil. Belajarlah untuk menulis dan share di medsos atau di manapun
biar orang orang bisa membaca karyamu, serta kritikanmu dalam bentuk tulisan.
Karena pada dasarnya jika kritikan dalam bentuk lisan itu semua orang bisa
melakukan tapi tidak semua orang bisa melakukan dengan tulisan.
“Kapankah kita memulai menulis ?”
Mulai
aktivitas menulisamu pada saat orang terlelap tidur, merangkailah kalimat
dengan tulisan Ketika orang lain sedang sibuk dengan dunianya. Perlu di renungi
bahwa Tuhan tidak memberikan kita kesempatan untuk hidup selamanya, Tuhan tidak
memberikan kita bocoran tentang kapan datangnya ajal. Tetapi Tuhan memberikan
kita kesempatan untuk hidup dengan usia yang sudah diberikan agar kita bisa mengekspresikan
diri dan kita bisa memilih untuk berkarya dan pilih serta ekspresikan usia anda
dengan hal yang bisa di kenang sejarah, dan bisa di ketahui bahwa anda hidup pada zaman lampau. Itu semua di lakukan
dengan menulis. Penulis sesungguhnya tidak lahir dari sebuah seminar,workshop,
penulis tidak lahir dari Ketika ia sudah menginjak bangku perkuliahan, penulis
tidak lahir pada saat Ketika ia sudah lahir di alam semesta tapi penulis itu Lahir
dari ide serta gagasan seseorang untuk berani menuliskan beberapa bait kalimat step
by step sehingga bisa menjadi banyak.
Sebelum
mengakhiri, penulis akan memberikan quotes kepada pembaca: “ Jika sekiranya
hidup tak akan berakhir maka bebas dan janganlah lakukan apa apa tapi jika
sekiranya hidup ada juga berakhir maka berkaryalah dengan menulis”
Semoga bermanfaat! Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan karena kesempurnaan hanya milik sang maha Kesempurnaan. Manusia hanya bisa meminialisir kekurangan. saran serta kritikannya akan menjadikan penulis mengasah dan berevaluasi diri dari lagi dengan memeberikan komentar di bawah ini.
Comments
Post a Comment