Sebagaimana di ketahui bahwa kader adalah
orang yang di harapkan akan memegang peran yang penting dalam suatu Lembaga. Oleh
karenanya bimbingan, arahan serta fasilitas-fasilitas yang digunakan oleh
pengurus mesti tercukupi dan matang demi keberlangsungan oleh kader.
Kader tidak bisa di lepaskan begitu saja,
tapi butuh di rangkul. Sifat kader adalah menikmati bukan bekerja, sifat kader
adalah memberi tapi diberikan. Sehingga dengan kesemua itu apa yang di inginkan
oleh Lembaga akan tercapai. tentu ada banyak hal yang dilakukan untuk
menumbuhkan semangat kader dalam menuntut ilmu salah satunya adalah dengan
diskusi. Diskusi yang dilakukan bukan tanpa alasan melainkan karena merawat
akal sehat.
Akal sehat adalah bagian dari perkembangan
dan keseimbangan dunia. Bayangkan saja jika akal tidak di berikan asupan
layaknya tubuh yang memerlukan makanan, apa yang akan terjadi? Sebuah upaya yang
dilakukan oleh Bidang Keilmuan Komunitas Sang Musafir yaitu bedah film “bumi
manusia” dengan metode debat antara kader. (02/07/2022).
Bidang keilmuan yang menaungi kegiatan ini
telah membuat sebuah formulasi sebelum memulai diskusi. Adapun formulasinya
disampaikan oleh kabid keilmuan La Suhardin sebagai berikut :
“jauh hari kami sudah membagi kelompoknya pro
dan kontra. Kemudian kami memberikan link film yang akan di bedah. Hal ini kami lakukan agar saat forum, semua kader
telah memiliki bekal mengenai apa yang akan di perdebatkan”
“kami juga telah membuat apa yang akan diperdebatkan.
Karena dalam film bumi manusia itu memiliki cerita yang bervariasi mulai dari cinta,
budaya, agama, feminis hukum, Pendidikan. Kami hanya membeda dua hal yaitu budaya
dan feminis”. Tambahnya!
Dalam kesempatannya bidang keilmuan
menggunakan metode ini karena ada beberapa hal yang mendasar. Sebagaimana yang
di sampaikan oleh La Suhardin :
“kami
di sini layaknya sebagai bidan yang membantu ibu hamil untuk melahirkan, Forum
inilah adalah forum yang digunakan sebagai bentuk upaya untuk membantu kader
dalam menemukan potensinya melalui dialektika. Adapun yang perlu di tanamkan
dalam kader adalah melatih keberanian dalam berbicara, melatih sifat
profesionalitas, melatih public speaking, membangun sifat solid dalam forum,
mengembangkan potensi-petensi setiap kader sebagai seorang mahasiswa yang
memiliki kepekaan terhadap kondisi sosial”.
“tidak cukup dengan diskusi biasa yang menggunakan metode tanya jawab. Bagi saya hal demikian adalah suasana yang membosankan” Tambahnya!
Dalam
kegiatan diskusi ini di moderatori langsung oleh angota bidang keilmuan bernama
Ardiki. Moderator membagi kelompok sesuai dengan yang sudah di tentukan dan
mengarahkan semua kelompok untuk menempati tempat yang sudah ditentukan oleh
moderator sendiri. Moderator membagi menjadi empat kelompok yaitu Untuk kelompok
1 dan 3 pro akan feminisme dan budaya, kelompok 2 dan 4. Adapun posisinya di
silangkan. Sebagaimana dalam gambar di bawah ini :
Adapun alur kegiatan
debat dibacakan oleh moderator yaitu sebagai berikut :
1. Setiap
kelompok memaparkan materinya terlebih dahulu sesuai dengan apa yang diamati dalam film yang sudah disajikan tanpa meninggalkan apa yang menjadi
2. Setelah
masing-masing kelompok memaparkan mater/argumentasi pemandu mengambil alih untuk memberikan pertanyaan kepada kelompok yang di tuju.
3. Pengamat
juga di berikan kesempatan untuk meluruskan dari debat kader tanpa memberikan perbandingan benar salah.
Kegiatan debat ini berlangsung sengit, masing-masing mempertahankan argumennya, kader berbantah-bantahan karena merasa tidak sesuai dengan apa yang menjadi pikiran.
Selama kegiatan berlangsung 2D (dewan penasehat dan
dewan pertimbangan) berjumlah tiga orang memberikan penilaian sebagai bentuk
evaluasi kegiatan sekaligus untuk melihat potensi kader dengan beberapa aspek
yang di nilai. Adapun penilaiannya yaitu : a) Gaya yang meliputi penggunaan
bahasa, cara menyampaikan argument, b) isi yaitu argument-argumen yang
dibangun, wawasan, c) strategi merupakan metode penyampaian argument, d)
kemampuan berbahasa yaitu kesesuian dengan ilmu bahasa/kaidah bahasa.
Tepat pada pukul 22: 25 waktu kegiatan debat kader
telah berakhir yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian hadiah, pemberian ini
bukan merupakan sebuah ajang kompetisi melainkan sebagai bentuk apresiasi akan spirit
yang di bangun dalam forum. Hadia yang diberikan berupa buku bacaan, dan di
berikan kepada dua orang dengan skor nilai yang sudah di tentukan. Adapun nilai
yang memiliki skor tertinggi berdasarkan aspek penilaiannya adalah sebagai
beriku :
Gambar Pemberian hadiah La Harjono, SE Kepada Wisna sebagai skor tertinggi
Gambar Pemberian hadiah Ketum Komunitas kepada Indra Mus mapiase sebagai skor tertinggi kedua
Comments
Post a Comment