Kader |
Kader adalah orang perlu dibimbing, dibina, diarahkan serta diberikan hal-hal yang bernilai kebermanfaatan untuk menjadi orang yang mandiri dimasa mendatang. Hal ini dikarenakan kader sebagai penyambung nafas dari suatu Lembaga atau lebih sederhanya yang akan melanjutkan estafet kepengurusan. Kader di ibaratkan seperti seorang raja yang harus dilayani, di muliakan serta di urus segala keperluan yang di butuhkan. Kader harus selalu di arahkan untuk menjadi lebih baik melalui kegiatan kegiatan yang sifatnya membangun. Untuk mencetak kader yang intelek tidak lepas dari tanggung jawab pengurus dalam sebuah komunitas maupun organisasi. kesuksesan seorang kader dilihat daripada kinerja pengurus dalam oganisasi tersebut. pengurus menjadi tolak ukur untuk mengetahui kader mana yang berpotensi maupun tidak.
Kader harus di berikan kebebasan untuk memilih apa yang mereka inginkan karena jika terus dipaksa, sang kader tidak akan optimal dalam mengerjakan apa yang dibebankan kepadanya dalam hal Pendidikan maupun pekerjaan. Potensi, motivasi dan kreasi baru serta sosialnya tidak akan tumbuh berkembang dengan baik jika senior terus menekan kader untuk selalu mengikuti apa yang mereka inginkan.
Kader punya cara tersendiri untuk mengekspresikan potensi yang di miliki baik dalam bidang Pendidikan, seni, olahraga, bisnis dan lain sebagainya. Jadi senior hanya bisa mempermudah jalan mereka untuk menemukan jati dirinya, kemudian menyemangati, mempermudah langkah, dan memberikan fasilitas yang terbaik untuk mereka. Jangan sampai menekan, membatasi, mengecilkan dan meremehkan apalagi mematikan cita-cita mereka. Kembali penulis tegaskan bahwa “biarkan kader mengejar apa pun yang mereka inginkan asal tetap berada dalam jalan yang benar. Tugas senior hanya bisa membantu mengarahkan. Itu saja”
Sehebat-hebatnya otak sekuat-kuatnya jiwa perlu adanya relaksasi. Karena ketika dipaksa daya kosentrasi dalam menganalisis sesuatu akan menurun secara drastis. Rasa jenuh pasti ada. Rasa bosan pun pasti ada. Misalnya Nasi goreng merupakan menu yang paling kita sukai. Namun jika setiap hari dikonsumsi, apa yang akan dirasakan? Tentu saja pasti bosan. Jadi relaksasi sangat penting dan dibutuhkan oleh kader untuk mengobati rasa kebosanan dan kepenatan tersebut.
Berikut ada beberapa relaksasi menurut M.L. Nihwan Sumuranje yang dituliskan dalam bukunya yang berjudul The Spirit Of Success Jalan Meraih Mimpi sbb:
a. Wisata Hiburan
Wisata adalah perjalanan. Fakhruddin al-Razy menjelaskan bahwa “perjalanan wisata mempunyai dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan kekuasaan jiwa”. Wisata memiliki makna yang luas dan dalam. Wisata hiburan sangat dibutuhkan untuk menghilangkan rasa kepenatan jiwa. Segala sesuatu memiliki hak. Jika jiwa dilanda kelelahan, badan juga pasti akan merasakan hal yang sama. Pada waktu tertentu ia membutuhkan hiburan. Hiburan merupakan cara efektif untuk mengembalikan mood yang kurang bagus, kebuntuan dalam bekerja maupun dalam berorganisasi. Artinya bahwa untuk Kembali berkreasi, kita butuh rekreasi dan keindahan. Suasana indah bisa menyirami kedalaman batin.
Sebagaimana dikatakan oleh al-Qasimiy bahwa “wisata dapat mengetuk otak-otak yang beku”. Allah sendiri menyifati dirinya dengan Maha Indah. “sesungguhnya Allah Maha indah dan menyenangi keindahan.”(H.R Muslim)
b. Jalan-Jalan
Sederhana sekali Cuma jalan-jalan, tengok kanan dan kiri rasa sumpek dan bosan akan segera berkurang walaupun Cuma disekitar lingkungan terdekat. Kita merasakan kenyaman dengan pemandangan yang ada seolah-olah tidak memiliki beban walapun kenyataanya beban sudah segudang. Jadi jalan-jalan merupakan salah satu cara untuk mengurangi kejenuhan walaupun sederhana namun memiliki pengaruh yang besar untuk diri sendiri.
Sederhana sekali Cuma jalan-jalan, tengok kanan dan kiri
Sederhana sekali Cuma jalan-jalan, tengok kanan dan kiri
c. Healing
Istilah “healing” itu berasal dari kata dasar “heal” yang berarti menyembuhkan, membuat sembuh. Maka dari itu, “healing” dalam pembahasan ini berarti suatu proses yang berupaya untuk meringankan dan memulihkan beban mental berupa rasa jenuh bosan, penat dari seorang individu. Jadi healing sangat bermanfaat untuk megembalikan rasa kepenatan mejadi produktivitas.
Dengan itu semua, maka sebagai orang yang berakal sehat dan waras tentunya kader perlu dimanjakan dan perlu di berikan kesan kesan yang baik sebagai generasi yang akan melanjutkan apa yang menjadi harapan harapan semata. Bukan malah ditakut takuti dengan sifat kebencian, kesinisan, ketidak sukaan serta perilaku-perilaku yang menjadikan terpecah belah.
Sebelum mengakhiri tulisan penulis ada suatu quotes untuk para pembaca yakni : “kader adalah generasi dan nyawa dari lembaga oleh karenanya berikan kesan yang baik untuk mereka minimal pemaksaan dihilangkan dari kamus kenyataan”
Comments
Post a Comment